I always judge the books after first 100 page of my reading, and often my judgement is correct. I think this books is quite SUPERB even i didn't finish read it yet. Some sort of quite polemic, yet in a very easy n likable manners. He (Andrea)really express everything in his own words ironically it is easy to be understand. When he descride something, its like he drag you into that kind situation, his story is really touch you from deep inside..... burst a feeling of melancholy....n it is a good book to read.
Di sana, di luar lingkar tembok Gedong hidup komunitas Melayu Belitong yang jika belum punya enam anak belum berhenti beranak pinak. Mereka menyalahkan pemerintah karena tidak menyediakan hiburan yang memadai sehingga jika malam tiba mereka tak punya kegiatan lain selain membuat anak-anak itu.
Demikian pula hubungan kami dengan burung ungkut-ungkut yang mematuki ulat di kulit filicium. Menurutku ungkut-ungkut mendapat nama lokal yang tidak adil. Bayangkan, nama bukunya adalah coppersmith barbet. Nyatanya ia tak lebih dari burung biru pucat membosankan dengan bunyi yang lebih membosankan kut...kut...kut... Namun kehadirannya sangat kmi tunggu karena ia selalu mengunjungi pohon filicium sekitar pukul 10 pagi. Pada jam ini kami mendapat pelajaran kewarganegaraan yang jauh lebih membosankan. Suara kut-kut-kut persis di luar jendela kelas kami jelas lebih menghiburkan debanding materi pelajaran bergaya indoktrinasi itu.
Sebangku dengan Syahdan adalah A kiong, sebuah anomali. Tak tahu apa yang merasuki kepala bapaknya iaitu A liong, seorang Kong Hu Cu sejati, waktu mendaftarkan anak laki-laki satu-satunya itu ke sekolah Islam puritan dan miskin ini. Mungkin karena keluarga Hokian itu, yang menghidupi keluarga dari sebidang kebun sawi, juga amat miskin.
To be added:-
Tapi jika melihat A Kiong, siapa pun akan maklum kenapa nasibnya berakhir di SD kampung ini. Ia memang memiliki penampilan akan ditolak di mana-mana. Wajahnya seperti baru keluar dari bengkel ketok magic, alias menyerupai Frankenstein. Mukanya lebar dan berbentuk kotak, rambutnya serupa landak, matanya tertarik ke atas seperti sebilah pedang dan ia hampir tidak punya alis. Seluruh giginya tonggos dan hanya tinggal setengah akibat digerogoti phyrite dan markacite dari air minum. Guru mana pun yang melihat wajahnya akan tertekan jiwanya, membayangkan betapa susahnya menjejalkan ilmu ke dalam kepala aluminiumnya itu.
Last but not least.............. Dunia baginya hitam putih dan hidup adalah sekeping jambatan papan lurus yang harus dititi...... seem like some other people has not much choise in life.
No comments:
Post a Comment