Sunday, May 17, 2009

Cape Rachador


Dari tempat yang kejauhan aku melabuhkan lelahku,
Pada jendela istana agung berwarna putih...
ku ketuk untuk kukirimkan rindu.....
Namun jendela itu terkunci....
terkunci oleh gahnya manusia menuding jari atas kesilapanku.

Lalu kududuk sedirian melepaskan kekecewaanku ditepian,
Merenung angin yang sepoinya tak bisa kutafsir,
Derungan ombak yang samar-samarku tangkap dari puncak sendiri itu,
Pada suara camar dan burungan laut yang memintaku tenang.....

Butuh apakah hidup manusia,
Sekiranya hidupnya menyusahkan manusia yang lain,
Sekiranya usahanya masih membuahkan hasil yang kosong,
Sekiranya berdirinya kerana telah beribu kali terjatuh oleh dugaan
Pundaknya letih
Hatinya bungkam
Jiwanya lemas
Hanya Tuhan yg paham, moga sesungguhnya DIA paham...

Angin bertiup lagi, lalu menghempas tembok kurun ke-16 itu
Iramanya tak dapat kutafsirkan, seolah-olah ianya berlagu didalam jiwaku,
Mengolah kata pada firasatku.......
Ilhamku mengapai mencari-cari kata pedoman itu....
Mencari-cari yang namanya kekuatan diri......

Aku ingin tangis,
Sesungguhnya aku ingin jerit sehingga jauh dibalik selat itu,
Ketahuilah aku ini telah hilang semangatnya,
Berdiriku dibalik tembok itu untuk kunyatakan kepada dunia,
Pergilah kau yang namanya masalah...
Pergilah kau yang namanya kekusutan..
Pergilah kau yang namanya kesedihan...
Aku ingin istirehat....
Dan itu ketegasanku

Cape Rachador
Tanjung Tuan, PD
7.58am
16/05/09

1 comment:

|Liyan| said...

haaa...aku tau tempat ni...rumah api casa rachado...asal la tak jumpa korang.....aduh...